Kerja Sama Imapres dan Dispora Wonogiri Menuju “Pemuda Wonogiri Nyawiji, Pemuda Wonogiri Migunani”

        Sosialisasi dan bimbingan teknis kelbang (kelompok pengembangan) yang dilaksanakan oleh Imapres Wonogiri pada 7 Februari 2024 merupakan tindak lanjut Dinas Kepemudaan dan Olahraga dan Pariwisata Wonogiri (Dispora) untuk mewujudkan slogan “Pemuda Wonogiri Nyawiji, Pemuda Wonogiri Migunani”. Sosialisasi tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd., Guru Besar Bidang Analisis Kebijakan Pembangunan Olahraga, Pendidikan, dan Kepemudaan, yang memberikan materi berjudul “Kepeloporan Pemuda dalam Menularkan Mentalitas Kolektif Kewirausahaan.” Sementara itu, bimtek (bimbingan teknis) dipandu oleh Ketua Imapres, Abimanyu Arya Ramadhan.

        Pada sosialisasi kepeloporan pemuda ini, Imapres diajak untuk menjadi pemuda yang 1) open minded, 2) mau menerima tantangan baru, dan 3) berkontribusi. Ketiga hal tersebut adalah hal-hal yang bisa mendorong pemuda untuk berani terjun ke dunia kewirausahaan dan berprestasi. Lebih lanjut, Prof. Agus menjelaskan Socio-Preneurship yang merupakan cara yang dapat mengatasi permasalahan sosial dengan metode pasar. Socio-Preneurship dilihat sebagai sebuah cara yang penting dipahami oleh pemuda Imapres untuk berkontribusi terhadap masyarakat Wonogiri. Untuk melakukan Socio-Preneurship, pemuda Imapres harus memahami terlebih dahulu tentang pengetahuan lokal, kejeniusan lokal, dan kearifan lokal. Dengan memahami ketiga poin tersebut, pemuda Imapres akan dapat membentuk sebuah usaha sosial yang selain mendapatkan penghasilan untuk diri sendiri juga dapat melayani masyarakat. Salah satu peserta terpantik untuk memberikan tanggapannya terhadap Socio-Preneurship. Peserta tersebut menjelaskan bahwa dirinya sudah pernah mencoba melakukan Socio-Preneurship di daerah asalnya, namun gagal. Mulanya, dirinya terinspirasi dari usaha yang ada di kota tempat kuliahnya, yaitu Yogyakarta. Socio-Preneurship yang pernah dilakukannya tersebut adalah usaha yang berkaitan dengan pemberian spot foto yang bertema olahraga. Disimpulkan oleh Prof. Agus, usaha yang dilakukan tersebut belumlah memikirkan tentang tiga poin yang berkaitan dengan pengetahuan, kejeniusan, dan kearifan lokal daerah tersebut. Di samping itu, Prof. Agus juga menanggapi keresahan salah satu peserta yang bimbang mengenai kefokusan terhadap kewirausahaan. Terjun ke wirausaha memungkinkan terbaginya kefokusan yang seharusnya bisa diberikan untuk bidang yang lebih utama ditekuni, yaitu bidang yang berkaitan dengan jurusan kuliah. Menurut Prof. Agus terjun ke wirausaha tidak membuat keterfokusan terbagi menjadi dua. Hal ini karena wirausaha dapat dilakukan dengan waktu yang fleksibel dalam artian di luar waktu perkuliahan. 

        Rangkaian acara ditutup dengan bimtek yang membahas upaya lain Dispora dalam membangun pemuda Wonogiri melalui Imapres. Upaya tersebut adalah diadakannya studi banding bagi koordinator setiap kelbang ke Desa Conto, Bulukerto dan Desa Ponggok, Klaten sebagai inspirasi pembuatan sebuah inovasi di setiap kecamatan di Wonogiri. Selain itu, sebagai pemantik semangat untuk berinovasi dan berkompetisi, Dispora akan memberikan hadiah tunai untuk kelbang terinovatif. Hadiah untuk juara satu sebesar Rp5.000.000,00, juara dua sebesar Rp3.000.000,00, dan juara tiga sebesar Rp2.000.000,00. Lebih lanjut, seperti yang direncanakan, juara pertama kelbang terinovatif tersebut akan mengikuti perlombaan inovasi tingkat provinsi.

 

Penulis: Decika Syahda Maharani

Editor: Decita Syahda Maharani

IMAPRES Wonogiri – Berprestasi Berkontribusi untuk Wonogiri 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *