Pengetahuan mengenai kesehatan mental dan pola asuh menjadi hal penting untuk dimiliki para orangtua di era modern ini. Pola asuh yang baik serta kesehatan mental menjadi salah satu faktor agar anak bisa berkembang baik sesuai dengan jenjang usianya. Dalam rangka mewujudkan kontribusi nyata kepada masyarakat Kabupaten Wonogiri, Imapres Wonogiri Kelompok Pengembangan Baturetno menginisiasi untuk melaksanakan program “PAAR (Penyuluhan Pola Asuh Anak dan Remaja) dan Psikoedukasi” dimana program ini bekerja sama dengan PKK Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno. Program ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada orang tua khususnya para ibu mengenai pola asuh anak serta memberi edukasi mengenai cara untuk mengatasi masalah mental health pada anak remaja. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin (27/01/2025) di Balai Desa Glesungrejo, Kecamatan Baturetno, Kabupaten Wonogiri ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat. Isu mental health hingga pola pengasuhan anak yang diangkat berhasil mendorong ketertarikan masyarakat untuk mengetahui lebih jauh isu tersebut. Dalam wawancara yang telah kami lakukan, kelompok pengembangan Kecamatan Baturetno mengungkapkan partisipan yang hadir dalam sosialisasi ini melebihi dari perencanaan. 

Sebanyak 80 orang hadir dalam acara PAAR dan psikoedukasi rangkaian pertama. Beberapa desa pun mengajukan agar acara serupa diadakan di desa mereka namun belum terlaksana karena adanya keterbatasan waktu yang bertepatan dengan waktu masuk kuliah. “Peserta PAAR dan Psikoedukasi ini sangat banyak. Sebenarnya ada desa lain yang meminta juga untuk mengisi proker serupa, akan tetapi saat itu terkendala dengan narasumber. Narasumber yang ingin dihadirkan yaitu anggota Imapres yang menempuh program studi Psikologi sudah masuk kuliah” Ujar Rivaldo. Koordinator Kelompok Pengembangan Baturetno.

Lebih lanjut, pihak kelbang turut menyampaikan kegiatan PAAR dan Psikoedukasi ini akan berlangsung dua rangkaian. Rangkaian pertama telah terlaksana pada bulan Januari 2025 dengan target sasaran para ibu dan selanjutnya akan kembali dilaksanakan pada bulan Juli dengan target sasaran para remaja . Kegiatan sosialisasi ini sengaja dilaksanakan dua rangkaian untuk mengoptimalkan penerimaan audiens mengenai pengasuhan anak dan regulasi emosi terkait kesehatan mental anak.