Kelompok Pengembangan (Kelbang) Wonogiri 7 merupakan salah satu bagian dari Ikatan Mahasiswa Berprestasi Wonogiri yang sudah berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat di Desa Manjung dan Purworejo. Dalam memperkuat sinergi antara masyarakat lokal dan pemerintah, Kelbang Wonogiri 7 berperan dalam menggerakkan dan menyongsong pertumbuhan ekonomi masyarakat di desa tersebut. Dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan berkelanjutan, Kelbang Wonogiri 7 telah menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan transformasi positif di Desa Manjung dan Purworejo.
Transformasi tersebut diwujudkan dalam program kerja yang bernama Pitulung UMKM yang mengacu pada tujuan ke-8 SDGs, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Melalui program ini, Kelbang Wonogiri 7 melakukan upaya rebranding UMKM untuk mengoptimalkan exposure terhadap UMKM sehingga citra UMKM semakin meningkat dan mampu merambah ke konsumen yang potensial. Selain itu, untuk menjaga keberlangsungan (sustainability) dan kepercayaan konsumen, dilakukan pendaftaran NIB dan sertifikasi halal yang telah berlangsung sejak bulan Maret–April.
Sasaran utama dari proker ini adalah para pelaku UMKM yang beroperasi di sekitar Kelbang Wonogiri 7. Pada awal proses perencanaan proker, tim mencari dan menyaring UMKM yang membutuhkan rebranding serta yang dianggap memiliki potensi besar untuk berkembang. Proses ini melibatkan kerja sama dengan pihak terkait, seperti kepala desa dan perangkat desa di wilayah Kelbang Wonogiri 7 untuk mendapatkan data UMKM yang akurat.
Tahapan selanjutnya adalah persiapan teknis, di mana tim menghubungi pemilik UMKM terpilih untuk melakukan konfirmasi dan mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan untuk proses rebranding, termasuk pembuatan desain logo UMKM, pendaftaran NIB, dan sertifikasi halal bagi UMKM yang belum memiliki. Proses ini dilakukan secara langsung di Desa Manjung dan Purworejo, serta secara daring melalui platform digital.
Kemudian, tim Kelbang Wonogiri 7 menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi dalam pelaksanaan program ini. Selain itu, mereka juga menyelenggarakan workshop pelatihan untuk pemilik UMKM terkait desain logo dan manajemen bisnis, guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola usaha.
Setelah semua persiapan selesai, pelaksanaan proses rebranding UMKM dilaksanakan dengan launching logo UMKM dan promosi melalui media sosial, seperti Instagram. Launching logo UMKM tersebut rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2024. Evaluasi pun dilakukan secara menyeluruh untuk menilai keberhasilan program kerja dan mengidentifikasi hal yang perlu diperbaiki.
Dalam pelaksanaan proker tersebut, Mutia, selaku Koordinator Kelbang Wonogiri 7 periode Bulan April–Juni 2024 mengatakan bahwa kegiatan berjalan dengan lancar walaupun terdapat kendala dalam menyinkronkan waktu antaranggota kelbang. Akan tetapi, hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi anggota Kelbang Wonogiri 7 untuk tetap aktif dan partisipatif dalam melaksanakan kegiatan. Adapun pembagian tugas kerja, baik secara luring maupun daring.
Seperti nama dari proker tersebut, yaitu Pitulung UMKM, proker ini hadir menjadi harapan untuk para pelaku UMKM. Proker tersebut menghadirkan arti penting dalam upaya meningkatkan visibilitas, kredibilitas, dan daya saing para pelaku UMKM di wilayah Kelbang Wonogiri 7. Harapan dari Kelbang Wonogiri 7 ialah bahwa proker tersebut dapat terus dikembangkan seiring berjalannya waktu sebagaimana proker tersebut merupakan proker lanjutan dari Kelbang Wonogiri 7 pada tahun lalu. Selain itu, Pitulung UMKM diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat pada umumnya dan para pelaku UMKM di wilayah Kelbang Wonogiri 7 khususnya.
Penulis: Gabriella Monja Bestari, Muhammad Rijal Fitri Hidayatullah, Nukania Khairunissa Affiyatno
Editor: Decita Syahda Maharani
IMAPRES Wonogiri – Berprestasi Berkontribusi untuk Wonogiri