Pada Minggu, 28 Mei 2023, Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan sebuah acara Sarasehan Kepemudaan yang bertajuk “Peran Pemuda Dalam Kebangkitan Nasional”. Acara ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Jadi ke-282 Kabupaten Wonogiri. Selain itu, acara ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti program kegiatan kepemudaan.
Sarasehan Kepemudaan ini mendatangkan peserta dari unsur kepemudaan di Kabupaten Wonogiri, yaitu 100 anggota Posyandu Remaja, 52 anggota Genre, 100 anggota Imapres, 50 anggota PPI, dan 50 anggota atlet berprestasi. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, juga menghadiri acara pada pagi hari tersebut. Tidak hanya itu, adapun bintang tamu spesial yang memberikan inspirasi kepada pemuda Wonogiri, yaitu Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul dan Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, yaitu putri dari Ketua DPR RI, Ibu Puan Maharani.
Acara dibuka tepat pukul 08.15 WIB dengan penampilan musik orkestra, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa. Kegiatan dialog kebangsaan dimulai dengan sambutan dan pengenalan organisasi oleh empat narasumber. Haryanto, S.S.TP, M.Hum, selaku Kepala Dinas Kepemudaan Dan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Wonogiri memulai sambutannya. “Luar biasa”, kata ini digunakan oleh Haryanto untuk mendeskripsikan pemuda Kabupaten Wonogiri. Ia juga menambahkan bahwa para pemuda adalah aset bangsa, seperti lokomotif, yaitu generasi pendobrak dan penerus Kabupaten Wonogiri serta Indonesia. Pada sambutannya, ia juga berkesempatan untuk menunjukkan prestasi pemuda Wonogiri, yaitu peraihan medali emas di cabang olahraga tolak peluru dan perunggu di lompat jauh.
Narasumber kedua, Abimanyu Arya Ramadhan, selaku ketua Ikatan Mahasiswa Berprestasi Wonogiri (Imapres) memberikan sambutannya. Abimanyu mengatakan bahwa tidak hanya dirinya yang berprestasi, tetapi semua mahasiswa Imapres itu berprestasi. Prestasi-prestasi dari Imapres berfokus pada olahraga dan penelitian. Program Mahasiswa Prestasi (Mapres) yang diubah namanya menjadi Pemuda Berprestasi ini berbasis pada kepemudaan yang prestasinya di bidang akademik dan non-akademik. Ia juga menambahkan bahwa semua anggota Imapres harus melewati mekanisme tes penerimaan terlebih dahulu sebelum menjadi anggota. Fasilitas yang didapatkan oleh anggota Imapres ialah bantuan pendidikan senilai Rp12.000.000,00 per penerima untuk satu tahun. Penganggaran biaya beasiswa ini dilakukan oleh pemerintah daerah dengan tujuan menumbuhkan kreativitas dan gagasan-gagasan baru untuk membantu kehidupan masyarakat Wonogiri.
Narasumber ketiga, Aziz Widi Nugroho, selaku Ketua Purna Paskibraka Indonesia Wonogiri (PPI) menjelaskan tentang organisasinya. Pada tahun 2021 PPI adalah organisasi satu-satunya di Wonogiri yang mendapatkan hibah uang senilai Rp5.000.000,00 atas dampingannya pada kerukunan umat beragama dan MUI. Para anggota PPI mendapatkan sertifikat yang dapat digunakan untuk membantu kelulusan seleksi pendaftaran sekolah maupun perguruan tinggi. Bahkan, sertifikat ini juga menjadi pertimbangan ketika anggota PPI mendaftar beasiswa. Saat ini PPI berfokus pada entrepreneur dan sudah memiliki badan usaha sendiri.
Narasumber keempat, Muhammad Bagus Widiatmoko, selaku ketua Generasi Berencana (Genre) Wonogiri memperkenalkan organisasinya. “Untuk menuju tujuan (goals), diperlukan pijakan-pijakan yang harus direncanakan. Oleh karena itu, kita menjadi generasi yang berencana,” ungkap Widi. Menuju Indonesia emas 2045, usaha-usaha untuk mencapainya sudah dilakukan sejak dini. Genre baru saja mengadakan sebuah acara bertajuk “Ini Genting”, yaitu “Implementasi Nyata Cegah Stunting”.
Sebelum memasuki penghujung acara, Bambang Wuryanto atau yang lebih dikenal Bambang Pacul serta Diah Pikatan Orissa Putri Haprani atau yang lebih dikenal Pinka memberikan motivasi bagi para pemuda yang menghadiri acara ini. “Soekarno mengatakan beri aku 10 pemuda dan akan kuguncang dunia, pertanyaannya pemuda seperti apa yang bisa mengguncang dunia?” ungkapnya. Ia berkata bahwa pemuda yang berkualitas adalah pemuda yang tidak pernah melupakan akar budaya sejarahnya. “Jadi, budaya dan sejarah harus terus diuri-uri di kehidupan setiap generasi,” pungkasnya. Pinka pun juga mengingatkan para pemuda bahwa sebagai warga negara sudah selayaknya kita semua bergerak dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat, seperti stunting, tanpa menunggu pergerakan pemerintah. “Dengan profesi yang kalian pilih sekarang ini, jadilah orang yang bermanfaat bagi sekelilingmu,” tutupnya.
Acara Sarasehan Kepemudaan ini ditutup dengan acara makan bersama dan hiburan orkestra. Akan tetapi, sebelumnya, Bupati Wonogiri, yang hangat disapa Jekek, juga memberikan pesan penutup pada para pemuda yang hadir. “Jekek tidak bisa sendiri, mari bersama-sama kita berjuang untuk kesejahteraan masyarakat Wonogiri. Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri!”