Ikatan Mahasiswa Berprestasi (Imapres) Wonogiri merupakan sebuah komunitas mahasiswa yang berkomitmen memberikan kontribusi nyata untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Wonogiri. Melalui berbagai strategi dan peran aktif, Imapres terus berupaya menjalankan program kerja yang terukur keberhasilannya berdasarkan kesesuaian tujuan awal, tingkat kepuasan dan partisipasi mitra, serta dampak sosial yang mampu mendorong perubahan positif. Tahun 2025, Imapres Kabupaten Wonogiri kembali menghadirkan inisiatif dan inovasi melalui kelompok pengembangan yang tersebar di beberapa kecamatan, termasuk Kelbang umum Girimarto, sebagai wujud pengabdian nyata untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
Kelbang umum Imapres Girimarto menjalankan rangkaian program yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), seperti Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja, edukasi beasiswa bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan pelatihan keterampilan untuk generasi muda yang mendukung SDG 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera. Workshop budidaya hidroponik untuk mendorong ketahanan pangan sesuai SDG 2. Pekan Olahraga Desa (PORDES) dengan program pembagian bibit pohon alpukat mendukung SDG 15 tentang pelestarian ekosistem daratan. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pihak seperti sekolah, Duta Genre Wonogiri, puskesmas, dan media lokal memperkuat kemitraan untuk mencapai tujuan bersama sesuai SDG 17. Inovasi terbaru berupa survei potensi desa menjadi landasan perencanaan program kerja yang lebih efektif ke depan.
Dimulai dari program sosialisasi pencegahan kenakalan remaja yang digagas Imapres Girimarto mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Hal ini berangkat dari fenomena meningkatnya kasus pergaulan bebas, bullying, dan penyalahgunaan gadget di kalangan remaja desa. Melalui kegiatan ini, remaja diajak untuk mengenali potensi bahaya, belajar mengendalikan diri, serta membangun pola pikir positif. Kegiatan dikemas secara interaktif dengan menghadirkan narasumber yang dekat dengan dunia anak muda. Dengan demikian, pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan diingat oleh para peserta.
Dimulai dari program sosialisasi pencegahan kenakalan remaja yang digagas Imapres Girimarto mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Hal ini berangkat dari fenomena meningkatnya kasus pergaulan bebas, bullying, dan penyalahgunaan gadget di kalangan remaja desa. Melalui kegiatan ini, remaja diajak untuk mengenali potensi bahaya, belajar mengendalikan diri, serta membangun pola pikir positif. Kegiatan dikemas secara interaktif dengan menghadirkan narasumber yang dekat dengan dunia anak muda. Dengan demikian, pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan diingat oleh para peserta.
Selain sosialisasi, Imapres Girimarto juga menginisiasi program edukasi beasiswa untuk keluarga penerima manfaat PKH. Program ini bertujuan agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak kehilangan kesempatan melanjutkan pendidikan. Banyak keluarga yang sebenarnya layak mendapatkan beasiswa, tetapi tidak mengetahui prosedur atau syarat pengajuan. Melalui kegiatan ini, Imapres memberikan penjelasan rinci tentang jalur pendaftaran, dokumen yang diperlukan, dan tips menghadapi seleksi. Dengan informasi yang jelas, kesempatan anak-anak desa untuk mengakses pendidikan tinggi menjadi lebih terbuka.
Kegiatan edukasi beasiswa ini mendapat sambutan hangat, terutama dari para orang tua. Mereka merasa terbantu karena tidak lagi kebingungan mencari informasi dari sumber yang tidak pasti. Beberapa siswa bahkan langsung diarahkan untuk mencoba mendaftar ke program beasiswa daerah maupun nasional. Imapres Girimarto juga menyediakan pendampingan hingga tahap pendaftaran online, sehingga prosesnya lebih mudah. Program ini bukan hanya memberi informasi, tetapi juga memberi motivasi agar siswa percaya diri melanjutkan pendidikan.
Pelatihan keterampilan menjadi program unggulan lain yang mendapat perhatian luas dari generasi muda. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali dengan kemampuan praktis yang relevan dengan kebutuhan zaman. Bidang keterampilan yang diajarkan beragam, mulai dari kewirausahaan sederhana, teknik presentasi, hingga pengelolaan media digital. Dengan bekal ini, anak-anak muda di Girimarto memiliki peluang lebih besar untuk mandiri secara ekonomi. Pelatihan ini sekaligus membangun rasa percaya diri dan menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada generasi muda desa.
Program pelatihan keterampilan dirancang dengan metode praktik langsung agar lebih mudah dipahami. Misalnya, pada pelatihan kewirausahaan, peserta diminta membuat produk sederhana lalu memasarkan melalui media sosial. Dari situ mereka belajar tentang branding, komunikasi, hingga manajemen keuangan kecil-kecilan. Imapres Girimarto berperan sebagai fasilitator sekaligus mentor dalam setiap prosesnya. Dengan cara ini, ilmu yang diperoleh tidak hanya berhenti sebagai teori, tetapi langsung dapat diaplikasikan.
Selain di bidang sosial dan pendidikan, Imapres Girimarto juga menggarap sektor pangan melalui workshop budidaya hidroponik. Kegiatan ini mengajarkan masyarakat cara menanam sayuran sehat dengan media air yang diperkaya nutrisi. Metode ini cocok untuk wilayah dengan lahan terbatas, seperti pekarangan rumah atau halaman sempit. Masyarakat diperkenalkan dengan jenis tanaman yang mudah dirawat, seperti selada, kangkung, dan bayam. Selain menambah ketersediaan pangan, metode hidroponik juga bernilai ekonomis jika hasil panennya dijual.
Dalam pelaksanaannya, workshop hidroponik tidak hanya bersifat teori, tetapi juga praktik langsung. Peserta diajak untuk membuat instalasi sederhana menggunakan botol plastik bekas, pipa, dan pompa kecil. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi hidroponik bisa dijalankan dengan modal terjangkau. Warga merasa antusias karena mendapatkan keterampilan baru yang bermanfaat bagi kebutuhan rumah tangga. Program ini secara langsung mendukung SDG 2 tentang penghapusan kelaparan dan ketahanan pangan.
Imapres Girimarto juga menaruh perhatian besar pada aspek kebersamaan masyarakat melalui Pekan Olahraga Desa (PORDES). Kegiatan ini menghadirkan berbagai cabang olahraga seperti sepak bola, voli, hingga lomba lari. Antusiasme warga sangat tinggi, terlihat dari jumlah peserta yang melebihi target panitia. PORDES bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga ajang silaturahmi lintas usia dan profesi. Melalui olahraga, masyarakat diajak untuk hidup sehat sekaligus mempererat rasa persatuan.
Selain pertandingan olahraga, PORDES juga menjadi wadah munculnya potensi atlet lokal. Banyak anak muda yang menunjukkan bakat luar biasa dalam cabang olahraga tertentu. Hal ini kemudian menjadi perhatian pihak sekolah dan tokoh desa untuk memberikan dukungan lebih lanjut. Dengan adanya pembinaan lanjutan, bukan tidak mungkin lahir atlet-atlet berprestasi dari desa. PORDES membuktikan bahwa olahraga tidak hanya soal rekreasi, tetapi juga peluang prestasi.
Program menarik lain yang menyertai PORDES adalah pembagian bibit pohon alpukat kepada warga. Program ini dirancang agar masyarakat tidak hanya sehat melalui olahraga, tetapi juga peduli lingkungan melalui penghijauan. Bibit alpukat dipilih karena memiliki nilai gizi tinggi dan potensi ekonomi yang menjanjikan. Masyarakat diajak menanam bibit di pekarangan rumah masing-masing, sehingga kelak dapat dinikmati hasilnya. Dengan langkah sederhana ini, Imapres mendukung tercapainya SDG 15 tentang pelestarian ekosistem daratan.
Imapres Girimarto menyadari bahwa keberhasilan program tidak bisa dicapai tanpa dukungan mitra strategis. Karena itu, mereka aktif menjalin kerja sama dengan sekolah, Puskesmas, Duta Genre Wonogiri, hingga media lokal. Setiap mitra memiliki kontribusi sesuai kapasitasnya, misalnya Puskesmas menyampaikan edukasi kesehatan dan media lokal membantu publikasi kegiatan. Kolaborasi ini membuat jangkauan program semakin luas dan manfaatnya lebih terasa. Dengan sinergi ini, program berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Kolaborasi yang dijalin ini juga mencerminkan implementasi nyata dari SDG 17 tentang kemitraan. Imapres Girimarto percaya bahwa pembangunan berkelanjutan tidak bisa dijalankan sendirian. Setiap pihak memiliki peran penting dalam memberikan solusi bagi tantangan lokal. Dengan keterlibatan berbagai mitra, program menjadi lebih kuat dari sisi sumber daya, jaringan, dan dampak. Inilah yang membuat Imapres berhasil menghadirkan kegiatan yang relevan dan berdaya guna.
Inovasi terbaru yang dilakukan adalah survei potensi desa yang digelar sebelum program dirancang. Survei ini dilakukan untuk memetakan kebutuhan, aset, dan peluang yang ada di Girimarto. Hasil survei menjadi dasar perencanaan, sehingga program yang dijalankan benar-benar sesuai dengan kondisi masyarakat. Dengan data yang akurat, kegiatan dapat lebih fokus dan tepat sasaran. Cara ini juga membantu memastikan keberlanjutan program karena sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
Survei potensi desa ini juga menegaskan bahwa Imapres Girimarto tidak hanya bergerak berdasarkan asumsi. Mereka berupaya menghadirkan program yang berbasis data dan analisis lapangan. Dengan demikian, kegiatan yang dilaksanakan memiliki arah yang jelas dan indikator keberhasilan yang terukur. Langkah ini menunjukkan bahwa mahasiswa mampu mengadopsi pola pikir strategis layaknya perencana pembangunan profesional. Hasilnya, program yang dirancang tidak hanya bermanfaat sesaat, tetapi juga berkelanjutan bagi desa.
Meskipun dihadapkan pada terbatasnya jumlah anggota yang akibat agenda akademik lain seperti KKN, magang, dan penelitian. Imapres Girimarto berhasil menjalankan program kerja dengan strategi pembagian tugas yang fleksibel dan koordinasi intensif, baik secara daring maupun luring. Dukungan mitra, masyarakat, serta mahasiswa asal Girimarto juga menjadi faktor penentu kelancaran kegiatan. Komitmen tiap anggota patut diapresiasi, karena mereka tetap menjalankan peran masing-masing dengan penuh tanggung jawab, mulai dari perencanaan, publikasi, koordinasi eksternal, hingga pelaksanaan lapangan. Hasilnya, stakeholder dapat berjalan dan mendapat respon positif, menjangkau masyarakat luas, menggerakan generasi muda, dan menghadirkan dampak nyata di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Kedepannya, Imapres Girimarto menargetkan seluruh program tahun ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. Untuk jangka panjang, visi organisasi ini adalah membentuk generasi muda Girimarto yang berdaya saing, kreatif, peduli lingkungan, dan menjadi penggerak pembangunan berkelanjutan. Lebih dari itu, kepengurusan di masa mendatang diharapkan mampu menghadirkan inovasi segar dan terobosan baru yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan zaman, sehingga eksistensi Imapres Girimarto tetap terjaga dan berdampak positif secara berkelanjutan.
Tim Redaksi : Fahrun Fahrudin, Syaila Fania Puspa Hatmoko, Anofeat Lestari Damai Bungacheva
Tim Penyusun : Shabrinaya Az Zahra, Cyrullus Ikken Devstiandra