Sebagian besar masyarakat Pandeyan  memiliki peternakan sehingga berpotensi untuk dikembangkan dengan baik. Namun, potensi peternakan tersebut harus mengalami tantangan berupa maraknya PMK dan kurangnya optimalisasi dalam pengolahan limbah ternak di masyarakat. 

Program Pandeyan Agropreneur berlangsung dengan mengintegrasikan aspek kewirausahaan dan pengelolaan peternakan serta pertanian berkelanjutan di Desa Pandeyan. Melalui inovasi seperti Bank Pakan Silase, program ini menjamin ketersediaan pakan ternak berkualitas sepanjang tahun. Limbah peternakan diolah menjadi pupuk organik, yang mendukung pertanian lokal dan menjaga kelestarian lingkungan. Fokusnya adalah pada pengelolaan pakan ternak yang optimal dan peningkatan produktivitas untuk menciptakan usaha peternakan yang efisien dan kompetitif, menjadikan desa tersebut sebagai model peternakan berkelanjutan yang inovatif.

Program “Pandeyan Agropreneur” sejalan dengan tujuan SDGs ke 12 terkait Responsible Consumption and Production (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab).

Hal ini dikarenakan program ini mampu mendorong pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk organik sehingga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan mendukung prinsip zero waste, Bank Pakan Silase membantu peternak dalam mengelola sumber daya secara efisien, mengurangi pemborosan pakan, serta meningkatkan produktivitas peternakan secara berkelanjutan. Pemeliharaan kesehatan ternak juga berkontribusi pada produksi ternak yang lebih berkualitas dan bertanggung jawab.

Dengan fokus pada SDGs ke 12, program ini akan mendukung sistem peternakan yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Pandeyan.

“Pandeyan Agropreneur” dilaksanakan pada Kamis, 30 Januari 2025 dengan menggandeng Perwakilan peternak sebanyak 2 orang per dusun, Dokter Hewan Puskeswan Jatisrono sekaligus Pegawai Dinas Pertanian Kab. Wonogiri Bidang Kesehatan Hewan, Kepala Desa Pandeyan, dan Anggota Imapres Kelompok Pengembangan Jatisrono. 

Program kerja Pandeyan Agropreneur dilaksanakan dengan sukses pada hari Kamis, 30 Januari 2025, di Rumah Kepala Dusun Manggis, Desa Pandeyan. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan peternakan berkelanjutan melalui inovasi Bank Pakan Silase dan pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk kandang. Kegiatan ini melibatkan perwakilan peternak dari masing-masing dusun, dokter hewan dari Puskeswan Jatisrono, serta anggota kelompok pengembangan Jatisrono. Latar belakang program ini adalah maraknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan banyaknya peternakan di masyarakat Pandeyan yang belum dioptimalkan.

Proses persiapan program mencakup koordinasi dengan Kepala Desa mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat, serta rapat persiapan dan trial pembuatan silase. Output yang diharapkan dari program ini antara lain peningkatan ketersediaan pakan ternak berkualitas, pemanfaatan limbah peternakan sebagai pupuk organik, dan peningkatan produktivitas peternak. Kepala Desa Pandeyan, Bapak Ahmad, menyatakan, “Program ini sangat penting bagi masyarakat kami. Dengan adanya inovasi seperti Bank Pakan Silase, kami berharap peternak bisa lebih efisien dan produktif.” Dr. Erna, dokter hewan dari Puskeswan Jatisrono, menambahkan, “Pemeliharaan kesehatan ternak adalah kunci untuk meningkatkan kualitas produksi. Kami mendukung penuh setiap langkah program ini.”

Output yang didapat setelah terselenggaranya program Pandeyan Agropreneur antara lain dengan adanya Bank Pakan Silase, peternak di Desa Pandeyan dapat mengakses pakan ternak berkualitas sepanjang tahun, yang membantu menjaga kesehatan ternak dan stabilitas produksi. Limbah peternakan berhasil diolah menjadi pupuk organik, yang tidak hanya mengurangi limbah tetapi juga mendukung pertanian lokal, meningkatkan kesuburan tanah, dan menjaga kelestarian lingkungan.Dengan manajemen pakan yang lebih baik dan teknik peternakan modern, produktivitas ternak meningkat, sehingga peternak dapat menjalankan usaha yang lebih efisien dan berdaya saing. Desa Pandeyan berhasil menjadi contoh model peternakan berkelanjutan yang inovatif, menginspirasi desa-desa lain untuk menerapkan pendekatan serupa dalam pengelolaan peternakan dan pertanian. Selain itu, peserta program mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru tentang kewirausahaan di sektor pertanian dan peternakan, serta teknik pengelolaan yang ramah lingkungan.

Melalui Program “Pandeyan Agropreneur” diharapkan para warga  dapat terus mengembangkan usaha peternakan dan pertanian mereka secara mandiri dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh. Selain itu, mereka diharapkan dapat mempertahankan sistem berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Selain itu, terdapat beberapa harapan bagi para peternak setelah mengikuti program ini, seperti menjadi lebih berinovasi dalam mengelola usaha mereka, baik dalam manajemen pakan, pengelolaan limbah, atau teknik peternakan lainnya, sehingga usaha mereka dapat terus berkembang dan semakin kompetitif.

Para peternak juga  diharapkan mampu meningkatkan produktivitas usaha mereka dengan cara yang lebih efisien dan inovatif, sehingga dapat bersaing di pasar yang lebih luas, baik secara lokal maupun nasional. Peternak menjadi agen perubahan di komunitas mereka, berbagi ilmu dan praktik baik yang telah dipelajari melalui program ini kepada peternak atau masyarakat lain, sehingga dampak positif program dapat meluas.

Dengan pemanfaatan inovasi dan praktik berkelanjutan, peserta diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka serta komunitas Desa Pandeyan secara keseluruhan. Harapan-harapan ini bertujuan untuk menciptakan desa yang mandiri secara ekonomi dan lingkungan, menjadikan Desa Pandeyan sebagai pusat pertanian dan peternakan modern yang menginspirasi.